blog-indonesia.com

Batalkan Rencana Pembangunan PLTN di Asia Tenggara

Wednesday 30 March 2011

Pada hari Rabu yang lalu Gerakan Anti PLTN di Indonesia mengirimkan surat terbuka kepada tiga kepala negara di Asia Tenggara, yaitu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Filipina Benigno Aquino dan Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva. Ketiga Negara di Asia Tenggara ini berencana membangun PLTN di negara masing-masing, walaupun wilayah Asia Tenggara berada di lempeng bumi yang selalu bergerak, dan berada di wilayah cincin gunung api (Ring of Fire).

Kami sangat berduka cita atas apa yang dialami masyarakat di Jepang akibat gemap dan tsunami, dan sekaligus prihatin bahwa dampak gempa dan tsunami tersebut membawa masyarakat Jepang kepada resiko bahaya yang lain, yaitu radiasi nuklir. Dampak gempa dan tsunami yang membuat sistem pendingin beberapa reaktor di PLTN Fukushima Daiichi tidak berfungsi dan mengakibatkan beberapa ledakan yang juga mengeluarkan radiasi yang diketahui melebihi ambang batas.

Pemerintah dan rakyat Jepang sedang berada di hari-hari yang berat. Pemulihan trauma masyarakat dari pasca gempa dan tsunami belum dapat terselesaikan, dan ditambah dengan ancaman radiasi yang dapat merusak kehidupan masyarakat Jepang di beberapa hari yang akan datang.

Berkaca dari Jepang, Gerakan Anti-PLTN sangat prihatin dengan keselamatan bangsa Indonesia jika pemerintah masih berkeras membangun PLTN di Indonesia. Indonesia dengan berbagai sumber daya energi terbarukan yang berlimpah seperti matahari, angin dan panas bumi seharusnya berkonsentrasi untuk mengembangkan jenis-jenis energi tersebut yang relatif lebih aman dan bisa mensejahterakan masyarakat Indonesia.

###

16 Maret 2011

SURAT TERBUKA

GERAKAN ANTI PLTN UNTUK PARA KEPALA NEGARA DI ASIA TENGGARA

Kepada Yang Terhormat,

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,

Presiden Filipina Benigno Aquino

Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva

Tuan Presiden Yang Terhormat,

Krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Jepang setelah terjadinya gempa bumi, tsunami dan krisis nuklir, walaupun sangat disesalkan, merupakan peringatan penting bagi Bapak dan pemerintahan Bapak untuk menghentikan rencana pengembangan energi nuklir di negara kita.

Dari apa yang telah terjadi di Jepang, semakin hari semakin jelas bahwa asumsi yang menyatakan teknologi modern bisa menjamin keselamatan, keamanan dan kesejahteraan masyarakat, kini tidak dapat dijustifikasi lagi.

Meskipun begitu banyak yang memuji standar keselamatan, kedisiplinan sosial dan kesiap-siagaan bencana, “kecanggihan” dan “teknologi maju” sebuah negara seperti Jepang masih saja kewalahan menghentikan apa yang sekarang telah dapat disebut sebagai bencana nuklir. Bagaimana masyarakat bisa yakin bahwa apa yang akan diterapkan di Indonesia akan lebih baik atau setidaknya pada tingkatan penanggulangan yang sama?

Dengan berbagai pengetahuan menganai bencana nuklir dan pengetahun tentang semua resiko tinggi, termasuk biaya yang sangat mahal, pemerintah Bapak kami harap dapat menjawab dengan jelas sebuah pertanyaan: apakah rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir yang selama ini secara massif disosialisasikan oleh Batan, Bappeten, dan Kementerian Riset dan Teknologi adalah benar-benar untuk kepentingan masyarakat kita?

Bahkan seharusnya Bapak dan pemerintahan Bapak bisa menjawab pertanyaan yang lebih mendasar lagi: Apakah PLTN adalah sesuatu yang esensial bagi masyarakat kita, yang tanpanya kita tidak dapat hidup? Bukankah kita dapat memenui kebutuhan listrik kita dari sumber-sumber yang lebih aman dan lebih dapat diandalkan?

Saat ini negara kita belum terlanjur menggantungkan sumber listriknya dari teknologi nuklir (tidak seperti Jepang), sehingga ada peluang sangat besar bagi kita untuk bisa memperbaiki kesalahan perencanaan listrik di masa lalu yang ingin menggantungkan pada nuklir.

Reaktor nuklir adalah sumber tenaga listrik yang kotor dan berbahaya, dan akan selalu berpotensi menimbulkan dampak yang fatal akibat kombinasi kekhilafan manusia, kesalahan dalam rancang bangun, serta bencana alam.

Kami meminta kepada Bapak untuk segera mengumumkan penghentian rencana pembangunan reaktor PLTN baru, dan mengalihkan investasi yang ada kepada pengembangan sumber-sumber energi terbarukan yang tidak hanya ramah lingkungan, tapi juga terjangkau secara finansial dan dapat diandlakan untuk jangka panjang.


Jakarta, 16 Maret 2011

Didukung dan dikirim oleh,

1. Greenpeace Southeast Asia-Indonesia

2. Walhi Eksekutif Nasional

3. Jatam Kalimantan Timur

4. Walhi Bangka Belitung

5. Fabby Tumiwa, Institute for Essential Sevice Reform (IESR-Indonesia)

6. Abdul Halim, Koalisi Rakyat Untuk Keadilan Perikanan (Kiara)

7. Sardi Winata (Muria Institute)

8. M. Aan Anwarudin, Rakyat Penyelamat Lingkungan (Rapel Cirebon)

9. Pengurus Cabang PMII Cirebon

10. Dr. Iwan Kurniawan, Doktor Fisika Nuklir Eksperimen

11. Dr-Ing. Nengah Sudja, Mantan Sekretaris Komisi Persiapan Pembangunan PLTN

12. Dr. A. Sonny Keraf (Mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup)

13. Alvin Lie, Msc (Mantan Anggota Komisi VII, DPR RI)

14. Dr. Lilo Sunaryo, Masyarakat Rekso Bumi

15.Walhi Kalimantan Barat

16. Walhi Jawa Tengah

17. Aliansi Masyarakat Madura Pemerhati Nuklir (AM2PN)

18. Setyawan Sumedi, Persatuan Masyarakat Balong (PMB)

19. Lutfie Rahman, Jaringan Lestari Alam Muria (JALAMURA).

21. Hindun Anisah, Lembaga Bantuan Hukum (LBHNU) JEPARA.

22. Zakaria Anshori, Garda Muria.

23. Dst

sumber : Greenpeace.org

0 comments:

Thank's 4 Visit Kawan

ShoutMix chat widget

gunjhie_land@yahoo.com
Powered by Blogger.

Popular Posts

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...