blog-indonesia.com

Greenpeace Menyerukan Peningkatan Rencana Perlindungan Radiasi dan Evakuasi Menyeluruh

Wednesday 30 March 2011

Krisis nuklir Jepang sudah memasuki minggu kedua dan tingkat pencemaran radiasi terus naik, lembaga lingkungan internasional Greenpeace, bersama kelompok masyarakat Jepang - Citizens Nuclear Information Center (CNIC), meminta peningkatan rencana evakuasi dan jarak aman bagi masyarakat sejauh 30km sebagai daerah pengecualian bagi wanita hamil dan anak-anak yang sudah pasti akan terkontaminasi di area tersebut. (1)

“Akibat krisis Fukushima yang berlanjut, kini pemerintah Jepang tidak bisa melindungi kesehatan masyarakat secara penuh. Meskipun awalnya hanya menjamin akan ada risiko kecil pada masyarakat dan sekarang yang kita lihat perluasan evakuasi dan peningkatan pencemaran radiasi dalam rantai makanan. Pemerintah Jepang tampaknya berada satu langkah di belakang situasi, dan ini harus diubah atas nama perlindungan publik. Sekarang adalah waktunya untuk mengungkapkan rencana darurat sehingga orang-orang dapat dilindungi secara baik,” ujar Nur Hidayati, Perwakilan Indonesia, Greenpeace Asia Tenggara.

Kita juga membutuhkan jawaban cepat atas pertanyaan-pertanyaan:

- Pemerintah telah melaporkan pemantauan informasi bahwa kandungan radiasi di luar telah dihitung di tempat yang berbeda-beda. Bagaimana punmasyarakat telah beresiko terpapar radiasi internal melalui partikel yang masuk saat bernafas dan makan. Apakah pemerintah memiliki informasi jumlah kandungan radiasi di masyarakat? Lebih jauh, apakah pemerintah sudah memiliki data-data pemantauan pencemaran udara?

- Apa sebenarnya status reaktor nomor 3 dan berapa banyak gas yang telah dihabiskan di nomor 4 dimana dilaporkan JAIF bahwa ledakan hidrogentelah diperbaharui keduanya pada 18 Maret 1600 dan 2000 JST?

- Seberapa banyak radiasi yang sudah dilepas ke laut? Apakah pemerintah sudah memantau pencemaran terhadap ikan dan kehidupan laut lainnya?

“Bencana yang kini berlangsung, sekali lagi mengungkapkan kemustahilan menjaga keselamatan masyarakat saat bencana nuklir terjadi,” lanjut Nur Hidayati. Tidak hanya keinginan yang kurang dari pemerintah Jepang, tetapi tanggapan internasional masih jauh dari menyeluruh dan memadai dengan banyaknya badan nuklir nasional yang menawarkan saran yang berbeda-beda.”

“Kita telah melihat beberapa industri nuklir yang menganggap bencana ini sebagai keganjilan, seperti mereka ciptakan Chernobyl dan Three Mile Island dan beragumentasi bahwa kita butuh kekuatan nuklir untuk melawan perubahan iklim. Ini adalah khayalan berbahaya; itu seharusnya sudah jelas menjadi keprihatinan bahwa teknologi ini sangat berbahaya untuk jadi bagian dari rencana energy masa depan. Ancaman yang selalu ada dari bencana nuklir dan kenyataan yang muncul atas perubahan iklim, seluruh dunia harus mendorong pemanfaatkan potensi penuh dari sistem energi terbarukan yang aman, "Nur Hidayati menyimpulkan.


Untuk Informasi selanjutnya:


Nur Hidayati, Perwakilan Indonesia, Greenpeace Asia Tenggara, +628

Zamzami, Jurukampanye Greenpeace Asia Tenggara : +628117503918

0 comments:

Thank's 4 Visit Kawan

ShoutMix chat widget

gunjhie_land@yahoo.com
Powered by Blogger.

Popular Posts

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...